Horison

Generasi Muda Merantau: Peluang, Tantangan

Merantau
Ilustrasi Melakukan Perjalanan Jauh

Merantau pada anak muda, khususnya dari remaja hingga awal dewasa, telah menjadi komponen penting dari budaya sosial dan ekonomi Indonesia. Tradisi ini bukan hanya perpindahan geografis, melainkan merupakan bentuk proses pembelajaran karakter, kemandirian, dan kemampuan adaptasi. Di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif, merantau menjadi pilihan strategis untuk menghasilkan putra-putri yang tangguh dan berpikir luar biasa.

Perkotaan merupakan wilayah yang menjadi sentra kegiatan ekonomi. Kelengkapan fasilitas, sarana, dan prasarana serta ketersediaan infrastruktur juga menjadi salah satu magnet daya tarik bagi penduduk, termasuk kalangan muda, untuk tinggal di daerah perkotaan. Hal ini juga menjadi daya tarik khususnya kalangan muda untuk merantau ke perkotaan.

Baca juga: https://naramakna.id/revolusi-belajar-bukan-sekadar-akademik/

Data dan Manfaat Merantau bagi Generasi Muda

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada 2024 menunjukkan bahwa komposisi pemuda yang tinggal di perkotaan lebih besar dibandingkan pemuda yang tinggal di pedesaan, perbedaannya 82,19% berbanding 17,81%. Sedangkan jika kita lihat dari kelompok umurnya, mayoritas berada pada rentang usia 19-24 tahun. Usia ini sedang memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu dunia perkuliahan atau mereka sedang siap bekerja bahkan sudah bekerja.

Sumber Foto: Pinterest

Hal ini menunjukkan bahwa hasrat untuk merantau terus ada, terutama di kalangan generasi muda. Sebuah penelitian serupa yang SMERU Research Institute (2020) lakukan menemukan bahwa mobilitas geografis remaja dapat meningkatkan peluang ekonomi dan akses ke pendidikan berkualitas tinggi.

Anak-anak belajar hidup di luar, tempat yang mereka anggap nyaman saat mereka merantau. Mereka diharuskan untuk menjaga kesehatan, mengatur keuangan, dan membuat keputusan sendiri tanpa pengawasan langsung dari orang tua.

Tantangan dan Pentingnya Dukungan dalam Merantau

Meskipun demikian, merantau juga memiliki tantangan. Data yang Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kumpulkan pada tahun 2023 menunjukkan bahwa anak-anak yang merantau tanpa bimbingan atau pendampingan lebih rentan terhadap eksploitasi, penipuan, atau masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, sebelum anak memutuskan untuk merantau, persiapan psikologis dan dukungan sosial sangat penting.

Proses merantau membentuk jati diri dan nilai hidup melalui perjalanan dan hasilnya. Anak-anak yang berani melakukan perjalanan dengan persiapan yang baik akan menjadi orang yang lebih matang, percaya diri, dan kompetitif. Merantau dapat menjadi fondasi kuat untuk mencetak generasi penerus bangsa yang mandiri dan berdaya tahan tinggi di era modern jika kita lakukan dengan benar dan didukung.

Exit mobile version