“Purwakarta itu yang deket Gunung Slamet, ya?”
“Eh, itu mah Purwokerto!”
Kesalahan seperti ini masih kerap terjadi. Bukan karena malas belajar geografi, tapi karena dua kota ini punya nama yang terdengar sangat mirip. Bahkan, beberapa orang baru sadar mereka keliru setelah mencari tiket atau melihat peta.
Kenapa Banyak yang Tertukar?
Keduanya sama-sama dimulai dengan “Purwa-”, yang berasal dari bahasa Sanskerta berarti awal atau timur. Lalu diikuti dengan akhiran yang sepintas terdengar serupa: “-karta” dan “-kerto”. Di telinga masyarakat awam, terutama di luar Jawa, perbedaan ini tidak terlalu jelas. Maka tidak heran kalau banyak yang mengira Purwakarta dan Purwokerto adalah tempat yang sama, hanya beda penulisan.
Faktor lainnya adalah minimnya eksposur media terhadap kedua kota ini. Tidak seperti Bandung, Yogyakarta, atau Surabaya yang kerap jadi lokasi syuting, konser, atau acara nasional, Purwakarta dan Purwokerto jarang tampil di panggung utama. Akibatnya, referensi orang-orang terhadap kedua kota ini menjadi kabur.
Baca juga: https://naramakna.id/panjat-pinang-hiburan-kolonial-jadi-ritual-nasional/
Perbedaan Lokasi dan Karakteristik
- Purwakarta berada di Jawa Barat, berdekatan dengan Jakarta dan Bandung. Kota ini dikenal dengan Waduk Jatiluhur, sate maranggi, dan posisinya sebagai salah satu titik penting jalur kereta cepat Jakarta–Bandung. Penduduknya sebagian besar berbahasa Sunda.
- Purwokerto adalah kota di Jawa Tengah, di lereng Gunung Slamet, dan menjadi pintu masuk menuju wilayah Banyumas Raya. Dikenal sebagai kota pendidikan dan transit, Purwokerto punya karakter bahasa khas dengan logat ngapak yang kuat dan kental dalam kehidupan sehari-hari.
Secara geografis, kedua kota ini terpisah cukup jauh, sekitar 300 km dan punya budaya yang sangat berbeda.
Apakah Namanya Berkaitan?
Meski terdengar mirip, tidak ada hubungan langsung antara nama Purwakarta dan Purwokerto. Namun, keduanya memang menggunakan struktur bahasa klasik yang banyak digunakan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu Buddha di Jawa.
- “Karta” berarti makmur atau pusat kegiatan.
- “Kerto” bisa diartikan sebagai tenteram atau aman.
Nama-nama ini bukan sekadar label, tapi mencerminkan harapan akan kemajuan dan kesejahteraan. Jadi meskipun lahir dari akar bahasa yang sama, pemaknaan dan konteks penggunaannya berbeda sesuai kondisi lokal masing-masing.
Lebih dari Sekadar Salah Sebut
Fenomena tertukarnya nama Purwakarta dan Purwokerto memperlihatkan bagaimana sebuah wilayah bisa kehilangan pengenalannya hanya karena kurangnya representasi dalam ruang publik. Kota-kota yang tidak sering muncul di televisi, media sosial, atau peta wisata populer cenderung terlupakan atau hanya dikenal sepintas.
Padahal, baik Purwakarta maupun Purwokerto punya identitas yang kuat dan budaya lokal yang khas. Kesalahan menyebut bukan cuma soal geografi, tapi juga soal bagaimana kita mengenali dan menghargai keberagaman wilayah di Indonesia.
Dengan mengenal lebih jauh perbedaan keduanya, kita tidak hanya menghindari kesalahan sebut tapi juga ikut menjaga agar tiap kota punya ruang untuk tampil sesuai jati dirinya.