Example 468x60
Budaya

Seni Memperkaya Kehidupan Budaya Masyarakat

×

Seni Memperkaya Kehidupan Budaya Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi AI
banner 468x80

Akhir pekan tahun 2025 tidak lagi hanya tentang liburan atau kuliner. Di berbagai kota, pentas seni dan budaya menjelma menjadi magnet baru yang menghidupkan ruang publik sekaligus memperkaya pengalaman masyarakat.

Misalnya, di Jakarta, agenda akhir pekan pada 26–27 April 2025 memenuhi beragam pertunjukan. Di kawasan Monas, Lebaran Betawi 2025 menghadirkan lenong, tanjidor, gambang kromong, dan pameran kuliner khas Betawi. Ribuan warga tumpah ruah menikmati hiburan gratis dari panggung rakyat ini, seperti yang dilansir hypeabis.id.

Data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan bahwa sejak Januari hingga Mei 2025, setidaknya 287 event seni berskala nasional dan lokal berlangsung setiap Sabtu-Minggu, meningkat 18% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kegiatan itu meliputi teater, konser musik, pameran seni rupa, hingga festival tradisi daerah.

Jakarta dan Yogyakarta di Juluki Sebagai Pusat Seni

Masih di pusat ibu kota, Hutan Kota by Plataran menjadi magnet baru bagi pecinta seni visual. Selama enam hari, mulai 22 hingga 27 April 2025, lokasi hijau yang berada di jantung Jakarta itu menyulapnya menjadi galeri terbuka dalam gelaran Art Jakarta Gardens 2025.

Sementara di Yogyakarta, ARTJOG 2025 yang berlangsung sejak 20 Juni hingga 31 Agustus sukses menyedot perhatian pecinta seni. Dengan tema Motif Amalan, pameran ini menampilkan karya 47 seniman nasional dan internasional. Rata-rata, 2.000 orang hadir setiap akhir pekan, seperti yang disampaikan haijogja.com.

Pentas Budaya
Ilustrasi AI

Baca Juga: https://naramakna.id/festival-budaya-indonesia-jaga-identitas/

Dampak Positif Kebangkitan Budaya

Angka-angka tersebut bukan sekadar statistik, melainkan cerminan bahwa Indonesia sedang mengalami kebangkitan budaya, dimana masyarakat, pelaku seni, dan pemerintah mulai menyatu dalam gerakan yang menghidupkan ruang publik lewat kreativitas dan tradisi.

Pakar antropologi budaya dari Universitas Indonesia, Dr. Heni Setiowati, menilai bahwa meningkatnya kegiatan seni di ruang publik mencerminkan tren yang positif. Menurutnya, keterlibatan masyarakat dalam berbagai pentas seni membuka akses yang lebih luas terhadap kebudayaan lokal.

Hal tersebut dipandang sebagai langkah penting dalam memperkuat identitas budaya sekaligus mendorong partisipasi aktif dari warga dalam kehidupan seni dan budaya.

Tren ini juga berdampak ekonomi. Data Kemenparekraf menyebut, pengeluaran rata-rata pengunjung festival seni di Jakarta mencapai Rp250.000 per orang untuk transportasi, tiket, dan konsumsi. Maka, satu acara skala sedang dapat menyumbang hingga Rp1 miliar ke ekonomi lokal dalam sehari.

Oleh karena itu, melalui pentas akhir pekan yang makin variatif dan meluas, Indonesia tidak hanya merayakan kekayaan budayanya tetapi juga membentuk ekosistem seni yang inklusif dan berkelanjutan.

Example floating