Horison

Menjelajahi Kuantan Singingi Kota Asal Pacu Jalur

×

Menjelajahi Kuantan Singingi Kota Asal Pacu Jalur

Sebarkan artikel ini
Kuansing
Kabupaten Kuantan Singingi

Dikenal sebagai kota asal Pacu Jalur, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) di Provinsi Riau, bukan sekadar tempat penyelenggaraan festival perahu panjang yang megah. Lebih dari itu, Kuansing menyimpan permata tersembunyi yang kaya akan warisan budaya, potensi kuliner, dan lanskap alam yang memukau.

Wilayah Geografis Kuantan Singingi yang Strategis dan Potensial

Secara geografis, Kabupaten Kuantan Singingi membentang di bagian barat daya Provinsi Riau, berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat dan Jambi. Data BPS Kuantan Singingi tahun 2024 menunjukkan bahwa luas wilayah Kuansing mencapai sekitar 7.656,03 km², menjadikannya salah satu kabupaten dengan wilayah terluas di Riau.

Topografi wilayahnya menyuguhkan variasi menarik, mulai dari dataran rendah yang subur di sepanjang Sungai Kuantan hingga perbukitan dan pegunungan di bagian barat yang menjadi bagian dari gugusan Bukit Barisan.

Sumber: Tangkapan Layar YouTube SADMAN JalaN JalaN

Keberadaan Sungai Kuantan yang membelah wilayah ini bukan hanya menjadi urat nadi Pacu Jalur, tetapi juga berperan sebagai sumber kehidupan dan transportasi vital bagi masyarakat setempat. Wilayah ini didominasi oleh perkebunan kelapa sawit dan karet, serta sektor padi yang masih menopang ekonomi sebagian besar penduduknya.

Baca juga: https://naramakna.id/sejarah-tari-pacu-jalur-riau-yang-mendunia/

Pesona Kuliner Khas yang Menggugah Selera

Saat berkunjung ke Kuantan Singingi, jangan lewatkan berbagai hidangan lokal yang akan menggugah selera. Kamu bisa mencicipi Gulai Ikan Patin Asam Pedas, primadona kuliner Kuansing, di mana ikan patin segar dimasak dengan bumbu asam pedas khas, menghasilkan kuah kental yang segar dan menggoda selera.

Nikmati juga Lemang Tapai, perpaduan ketan yang dimasak dalam bambu dan disajikan dengan tapai manis, menjadi kudapan favorit yang bisa kamu nikmati kapan saja. Ada pula Anyang Pakis, sayuran pakis segar yang diolah dengan bumbu kelapa sangrai dan rempah, memberikan cita rasa gurih dan segar.

Cobalah Godok-Godok Cuko, sejenis gorengan berbahan dasar tepung dengan isian pisang atau ubi yang tersaji dengan saus cuka pedas manis. Terakhir, Kue Asidah, kue tradisional manis yang terbuat dari tepung terigu, gula merah, dan rempah, sering disajikan dalam acara adat.

Budaya dan Tradisi: Denyut Nadi Kehidupan Masyarakat Kuansing

Jantung budaya Kuantan Singingi berdetak kencang melalui berbagai tradisi dan adat istiadat yang masyarakat jaga turun-temurun. Tentu saja, yang paling terkenal adalah Pacu Jalur. Festival ini bukan sekadar perlombaan perahu, melainkan representasi gotong royong, kekuatan, dan kebanggaan masyarakat Kuansing. S

etiap tahun, biasanya di bulan Agustus setelah perayaan HUT RI, ribuan pengunjung memadati tepian Sungai Kuantan untuk menyaksikan perahu-perahu panjang (jalur) yang diisi puluhan pendayung berpacu dengan semangat juang tinggi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bahkan telah menetapkan Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.

Pacu Jalur
Sumber: Tangkapan Layar TikTok / cecepjia

Selain itu, rangkaian acara Malam Pacu Jalur yang diselenggarakan sebelum hari puncak Pacu Jalur menyajikan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti Randai, Silek (Silat), dan musik tradisional. Tradisi Adat Perkawinan di Kuansing juga masih sangat kental, mempertahankan adat istiadat Minangkabau yang berpadu dengan Melayu, mulai dari prosesi peminangan hingga pesta adat yang meriah.

Masyarakat Kuansing juga memiliki berbagai bentuk Seni Pertunjukan Rakyat lainnya, termasuk Tari Persembahan, Tari Zapin, dan musik tradisional yang mereka mainkan dengan alat musik seperti Gendang, Saluang, dan Talempong.

Dengan kekayaan budaya, keindahan alam, dan potensi ekonomi yang dimilikinya, Kabupaten Kuantan Singingi terus berupaya mengukuhkan identitasnya sebagai destinasi wisata budaya dan alam yang menarik. Pengembangan infrastruktur, promosi pariwisata yang gencar, dan pemberdayaan masyarakat lokal menjadi kunci untuk menarik lebih banyak pengunjung dan investor.