Example 468x60
Cerita Rasa

Kekuatan Makanan Pedas Hilangkan Pusing

×

Kekuatan Makanan Pedas Hilangkan Pusing

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi AI
banner 468x80

Bagi banyak orang tua di Indonesia, kita percaya makanan pedas mampu meredakan rasa pusing. Kepercayaan ini telah lama mengakar terutama di wilayah Jawa dan Sumatera. Dalam obrolan sehari-hari, tidak sedikit yang menyarankan makanan pedas saja biar pusingnya hilang.

Dari artikel Bodrex.com, mereka menuliskan bahwa makanan pedas dan berkuah dapat meredakan sakit kepala bagi sebagian masyarakat. Fenomena ini menjelaskan secara ilmiah melalui kandungan capsaicin, zat aktif dalam cabai yang menimbulkan sensasi panas.

Capsaicin bekerja dengan cara memicu reseptor saraf TRPV1 atau yang kita sebut (Transient Receptor Potential Vanilloid 1). Ini adalah reseptor protein yang kita temukan di permukaan sel-sel saraf sensorik, terutama di bagian tubuh yang merespons rasa panas dan nyeri di otak.

Kemudian, ini dapat menekan sinyal rasa nyeri, efek yang mirip dengan analgesik ringan, begitu artikel Bodrex menulis di laman resminya.

Respons Tubuh Terhadap Pedas

Survei yang Jurnal Edu Biosfer publikasikan mengamati respons masyarakat terhadap konsumsi makanan pedas. Sebanyak 70% responden mengaku tidak mengalami pusing setelah makan pedas, dan 30% menyatakan mengalami efek seperti mual atau pusing ringan. Temuan ini menunjukkan bahwa reaksi terhadap pedas bersifat subjektif dan kondisi tubuh masing-masing memengaruhi yang ejurnal.ung.ac.id.

Angka tersebut mencerminkan bahwa reaksi tubuh terhadap makanan pedas bersifat individual, sehingga kita tidak bisa menggeneralisasinya sebagai solusi kesehatan. Apa yang terasa menyembuhkan bagi sebagian orang justru dapat memicu keluhan bagi yang lain.

Baca Juga: https://naramakna.id/sambal-menguasai-pasar-digital-dan-eksplor/

Makanan Pedas Simbol Budaya dan Kenyamanan

Dalam perspektif komunikasi budaya, istilah seperti paracetamol mengandung cabe merupakan bentuk penyederhanaan informasi medis dalam bahasa yang lebih akrab.

Menurut Desy Misnawati dalam disertasinya yang berjudul Kuliner Sebagai Simbol Komunikasi Budaya dalam Masyarakat Kota Palembang, ia menyebutkan bahwa kuliner berperan sebagai simbol komunikasi budaya yang menyampaikan nilai dan pengalaman sosial, yang dilansir dari eprints.binadarma.ac.id melansir.

Konsumsi makanan pedas saat sakit kepala bukan semata soal meredakan gejala, tapi juga mencerminkan cara masyarakat mencari kenyamanan emosional dan keterhubungan dengan tradisi keluarga.

Oleh karena itu makanan pedas tak sekadar meredakan pusing bagi sebagian orang, melainkan juga simbol dari adaptasi budaya dan pencarian kenyamanan yang terjalin erat antara tubuh dan tradisi.

Example floating