Example 468x60
Horison

JPO Tak Terpakai, Kecelakaan Terulang Lagi

×

JPO Tak Terpakai, Kecelakaan Terulang Lagi

Sebarkan artikel ini
JPO Bandung
banner 468x80

Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di sekitar KFC Metro, Bandung, Kamis (24/7). Seorang pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan ditabrak sepeda motor. Kedua korban mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Tragisnya, lokasi kecelakaan hanya berjarak beberapa meter dari jembatan penyeberangan orang (JPO) yang tersedia, namun kembali tak dimanfaatkan. Fenomena ini bukan kejadian tunggal, melainkan bagian dari pola yang terus berulang di berbagai titik sibuk Kota Bandung.

Menurut data Dinas Perhubungan Kota Bandung pada 2023, tercatat 63 jembatan penyeberangan tersebar di kota. Namun lebih dari 60 persen di antaranya dalam kondisi tak layak: cat mengelupas, minim pencahayaan, bahkan beberapa menjadi tempat nongkrong atau lokasi iklan komersial yang mengganggu visibilitas.

Alih-alih menggunakan fasilitas resmi, masyarakat justru memilih menyeberang langsung di jalan raya, mengejar efisiensi waktu tanpa mempertimbangkan keselamatan.

Baca juga: https://naramakna.id/bandung-magnet-wisata-dengan-pr-transum-yang-mendesak/

Perilaku ini memperlihatkan adanya pergeseran budaya tertib lalu lintas di perkotaan. Banyak warga lebih mengutamakan kecepatan dan kemudahan sesaat dibanding mengikuti aturan demi keselamatan bersama. Dalam logika masyarakat yang terburu-buru, naik-turun jembatan tinggi dianggap merepotkan, terutama ketika tidak ada penjagaan atau pengawasan.

Sementara itu, desain JPO yang kaku, kotor, dan terkesan asing dari ritme kehidupan warga membuat keberadaannya seolah bukan bagian dari keseharian kota.

Masalah ini tidak cukup diselesaikan dengan menambah jumlah jembatan atau memberi rambu lebih banyak. Yang dibutuhkan adalah perbaikan kualitas fasilitas umum, sekaligus pendekatan sosial yang membuat warga merasa bahwa ruang kota adalah milik bersama, bukan sekadar infrastruktur kaku yang mengatur lalu lintas.

Kesadaran akan keselamatan harus dibentuk dari pengalaman harian yang nyaman dan masuk akal. Ketika infrastruktur tidak menghadirkan rasa aman dan terhubung dengan kebiasaan warga, maka aturan akan terus dihindari.

Kecelakaan seperti yang terjadi di Metro bukan hanya soal nasib buruk di jalan raya. Ia adalah cerminan bagaimana kota gagal menjembatani antara aturan dan kenyataan hidup warganya. Sebuah jembatan tidak akan berarti jika tidak mampu menghubungkan keduanya, secara harfiah dan makna.

Example floating