Olah Bola

I-League: Pelatih yang Tersingkir Musim Ini?

×

I-League: Pelatih yang Tersingkir Musim Ini?

Sebarkan artikel ini
ileague.id
Sumber: ileague.id

Liga Super Indonesia (I-League) dikabarkan akan kembali bergulir pada 8 Agustus 2025, dan euforia kompetisi sudah mulai terasa. Klub-klub peserta telah berbenah diri, melakukan berbagai persiapan demi menyongsong musim baru dengan tekad tunggal, yaitu menjadi juara. Dari mendatangkan pelatih baru, merekrut pemain bintang, hingga merombak total skuad, semua upaya dilakukan untuk mencapai puncak prestasi.

Bursa Pelatih I-League: Ancaman dan Harapan

Sorotan utama menjelang dimulainya I-League tak lepas dari jajaran pelatih yang akan menakhodai tim-tim kontestan. Kompetisi ini dikenal sangat ketat, dan tak jarang kursi pelatih menjadi posisi paling rawan. Berikut adalah daftar pelatih yang akan bertarung di I-League musim depan, berdasarkan penelusuran yang ada:

  • Persib Bandung: Bojan Hodak (Kroasia)
  • Dewa United FC: Jan Olde Riekerink (Belanda)
  • Malut United: Indra Sjafri (Belum resmi)
  • Persebaya Surabaya: Eduardo Perez (Spanyol)
  • Borneo FC: Fabio Lefundes (Brasil)
  • PSM Makassar: Bernardo Tavares (Portugal)
  • Persija Jakarta: Mauricio Souza (Brasil)
  • Bali United: Johnny Jansen (Belanda)
  • PSBS Biak: Marcos Guillermo Samso (Brasil)
  • Arema FC: Marcos Santos (Brasil)
  • Persita Tangerang: Carlos Pena (Spanyol)
  • Persik Kediri: Ong Kim Swee (Malaysia)
  • Semen Padang FC: Eduardo Almeida (Portugal)
  • Persis Solo: Peter de Roo (Belanda)
  • Madura United: Angel Alfredo Vera (Argentina)
  • PSIM Yogyakarta: Jean-Paul van Gastel (Belanda)
  • Bhayangkara FC: Paul Munster (Irlandia Utara)
  • Persijap Jepara: Mario Lemos (Portugal)

Daftar ini menunjukkan keberagaman asal negara para arsitek tim, menandakan tingkat profesionalisme dan persaingan yang semakin ketat di I-League. Setiap pelatih membawa filosofi dan strategi unik mereka, yang diharapkan mampu membawa tim masing-masing meraih kejayaan.

Baca juga: https://naramakna.id/padel-dan-tenis-dua-raket-inti-strategi/

Trauma Musim Lalu dan Prediksi Musim Baru

Musim kompetisi lalu menjadi pelajaran berharga betapa cepatnya perubahan nasib seorang pelatih di I-League. PSBS Biak, misalnya, menjadi klub pertama yang harus merelakan pelatihnya, Juan Esnaider, pada 10 September 2024, hanya tiga pekan setelah kompetisi bergulir.

Kejadian ini menjadi sinyal awal dari serangkaian pergantian pelatih yang mewarnai musim tersebut. Nama-nama seperti Hendri Susilo (Semen Padang), Widodo C. Putra (Madura United), hingga Carlos Pena (Persija) menjadi beberapa pelatih yang harus angkat kaki karena dianggap tak mampu memenuhi ekspektasi klub.

Ketatnya persaingan, tuntutan prestasi yang tinggi, serta tekanan dari suporter dan manajemen seringkali membuat masa jabatan pelatih di Liga Indonesia menjadi sangat rentan. Fenomena pecat-memecat pelatih sudah menjadi pemandangan yang lumrah setiap musimnya.

Melihat daftar pelatih yang ada saat ini, pertanyaan besar yang muncul adalah, siapa yang akan menjadi pelatih pertama yang berhenti atau diberhentikan pada musim kompetisi 2025-2026?

Apakah pelatih baru yang didatangkan dengan harapan tinggi akan mampu menjawab tantangan? Atau justru ada kejutan dari pelatih-pelatih yang sudah lama berkiprah di I-League?

Waktu akan menjawab pertanyaan tersebut. Yang jelas, dimulainya I-League pada 8 Agustus nanti akan menjadi awal dari perjalanan panjang penuh drama dan intrik, di mana nasib seorang pelatih bisa berubah dalam sekejap mata. Para penggemar sepak bola Indonesia tentu sudah tidak sabar menantikan siapa yang akan bertahan, dan siapa yang akan menjadi korban pertama kerasnya persaingan I-League.