Example 468x60
Laga & Gaya

Labubu Koleksi Hits, Harga di Pasar Melonjak

×

Labubu Koleksi Hits, Harga di Pasar Melonjak

Sebarkan artikel ini
Sumber: Edward Berthelot/Getty Images
banner 468x80

Labubu, karakter hasil kolaborasi Pop Mart dengan seniman Hong Kong Kasing Lung, kini menjadi ikon koleksi generasi muda. Boneka ini dijual dalam sistem blind box, di mana pembeli tidak mengetahui varian mana yang didapat, menciptakan efek kejutan dan kelangkaan.

Fenomena Labubu ini menjadi pendorong utama bagi Pop Mart, produsen mainan asal Tiongkok, yang mencatat lonjakan laba bersih hingga 350% pada semester pertama 2025.

Wang Ning, CEO Pop Mart, menyatakan, “Kontribusi pasar luar negeri, terutama Asia Tenggara, memberikan dampak positif pada margin laba serta efisiensi operasional,” seperti dikutip dari Warta Ekonomi, Kamis (18/7/2025). Perusahaan melaporkan pendapatan naik lebih dari 200% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: https://naramakna.id/tumbler-simbol-gaya-hidup-gen-z/

Di Indonesia, fenomena Labubu terlihat jelas. Gerai Pop Mart di Jakarta, seperti di Kota Kasablanka dan Gandaria City, dipadati pengunjung saat peluncuran edisi terbatas. Di pasar sekunder, harga boneka ini bisa melonjak dari Rp300 ribu menjadi lebih dari Rp10 juta, tergantung varian.

Menurut data GoodStats (2024), nilai transaksi tertinggi untuk satu koleksi Labubu di e-commerce Indonesia tercatat mencapai Rp60 juta. Selain itu, 76,5% pembeli Labubu di platform daring adalah perempuan, mayoritas berusia 18–34 tahun.

Di media sosial, tagar #Labubu telah digunakan lebih dari 1,6 juta kali di TikTok. Selebriti internasional seperti Lisa BLACKPINK, Dua Lipa, dan Rihanna turut mempopulerkannya dengan menjadikannya sebagai aksesori tas.

Namun, fenomena ini juga menimbulkan kritik. “Tren seperti Labubu menunjukkan bagaimana konsumen muda terdorong oleh budaya viral dan efek FOMO,” tulis The Verge dalam ulasan soal strategi pemasaran Pop Mart, Kamis (11/7/2024).

Example floating