Cerita Rasa

Buah Warisan Indramayu Yang Menjadi Icon

×

Buah Warisan Indramayu Yang Menjadi Icon

Sebarkan artikel ini
Kota Mangga
Indramayu Kota Mangga. Sumber foto: Instagram maulana.wiji

Di Indramayu, aroma mangga manis bukan hanya memberi pertanda musim panen, itu juga melambangkan budaya dan waktu. Pohon mangga berdiri di setiap pekarangan rumah, seolah-olah menyaksikan hidup tentang petualangan keluarga. Petani tidak hanya menanam buah ini, tetapi juga menjaga, merawat, dan mewariskannya. Mangga membentuk identitas.

Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu (2023) mengatakan, Kabupaten Indramayu telah lama kita kenal sebagai lumbung mangga nasional karena lokasinya di pesisir utara Jawa Barat. Produksi mangga mencapai lebih dari 1,1 juta kuintal. Varietas unggulan seperti mangga cengkir, manalagi, dan terutama gedong gincu menjadi primadona, baik di pasar domestik maupun ekspor.

Namun, tingkat produksi yang tinggi ini muncul dari hubungan historis dan kultural masyarakat Indramayu dengan tanaman tersebut, bukan hanya prestasi pertanian. Pemilihan mangga sebagai tanaman utama masyarakat bukan hanya karena alasan ekonomi atau intervensi kekuasaan, melainkan merepresentasikan budaya dan identitas lokal.

Buah Mangga
Sumber Foto: Pinterest

Mangga Bukan Sekadar Buah

Menurut peneliti budaya Dedi Wahyudi dari Universitas Negeri Jakarta, “Indramayu memilih mangga bukan hanya karena cocok secara geografis, tetapi karena tanaman ini memberi ruang pada masyarakat untuk berdaulat secara ekonomi dan berperan aktif dalam mendefinisikan identitasnya.”

Ini berarti kita menilai mangga sebagai simbol pengetahuan lokal, ruang ekonomi mandiri, dan alat naratif yang membantu membentuk dan memperkuat identitas masyarakat. Dalam konteks ini, “Kota Mangga” merupakan realitas kultural yang tumbuh dari bawah ke atas, bukan hanya konstruksi.

Baca juga: https://naramakna.id/bawang-goreng-selera-kolektif-bangsa/

Mangga Bagian dari Kehidupan, Bukan Kekuasaan

Budaya ini tak lahir dari intervensi kekuasaan. Ia tumbuh dari relasi sosial yang akrab antara manusia dan tanahnya. Masyarakat menanam karena percaya, mangga adalah bagian dari hidup. Bahkan saat cuaca ekstrem melanda, mereka tak serta-merta menyerah. Mereka mencari cara agar pohon tetap hidup, agar rasa tetap lestari.

Lebih dari sekadar buah, mangga Indramayu mewariskan rasa. Di dalamnya ada kerja keras, harapan, dan kebanggaan. Maka, setiap kali kita menggigit mangga dari tanah Dermayu, kita tidak hanya mencicipi rasa manis, kita turut merasakan perjalanan budaya yang panjang dan penuh makna. Mangga adalah bagian dari kehidupan kita.