Teknologi

Bitchat: Aplikasi Chat Tak Perlu Internet

×

Bitchat: Aplikasi Chat Tak Perlu Internet

Sebarkan artikel ini
Bitchat
Sumber: Google Foto

Berbagai inovasi teknologi komunikasi terus memunculkan alternatif untuk menjawab kekhawatiran global tentang penyensoran internet dan privasi digital. Salah satu yang paling menonjol adalah Bitchat, sebuah aplikasi pesan instan berbasis peer-to-peer yang Jack Dorsey, pendiri Twitter, dan Block Inc.

Aplikasi ini menjadi pusat perhatian karena kemampuannya menjadi alat komunikasi yang tahan sensor dan sulit dilacak.Dengan meluncurkan Bitchat, aplikasi pesan terdesentralisasi yang memanfaatkan teknologi Bluetooth Low Energy (BLE) mesh, pengguna dapat berkomunikasi tanpa ketergantungan pada internet. Ini membuat Jack Dorsey, mantan CEO Twitter, kembali menarik perhatian publik.

Peluncuran aplikasi ini bukan tanpa alasan kuat. Dorsey dan timnya merancang Bitchat untuk menyelesaikan masalah komunikasi krusial dalam situasi darurat atau di area tanpa jangkauan jaringan. Sistem peer-to-peer memungkinkan pesan terkirim secara langsung antar perangkat, tanpa melalui server pusat. Fitur ini secara inheren membuat pesan tidak dapat tersensor atau terputus dari layanan internet, menjamin kebebasan berkomunikasi bahkan di tengah hambatan.

Bitchat juga menawarkan fitur keamanan yang mumpuni. Dilansir dari theverge.com, “Mode Panic” memungkinkan pengguna menghapus semua data dengan cepat hanya dengan mengetuk ikon tiga kali. Selain itu, saluran pribadi dengan kata sandi menjaga data pengguna tetap aman.

Bitchat diklaim memiliki jangkauan sinyal lebih dari 300 meter, jauh melampaui pesaingnya seperti Bridgefy, yang hanya dapat menjangkau sekitar 100 meter. Keunggulan jangkauan ini semakin memperkuat posisinya sebagai solusi komunikasi di kondisi sulit.

Saat ini, aplikasi Bitchat masih dalam tahap beta dan telah mengumpulkan 10.000 pengguna awal melalui program uji coba di platform Apple TestFlight. Meskipun persentase pengembangan spesifik tidak disebutkan, fakta bahwa aplikasi ini sudah tersedia untuk pengujian beta menunjukkan bahwa pengembangannya sudah cukup matang. Tim pengembang berkomitmen untuk terus meningkatkan fitur dan kompatibilitas aplikasi melalui pengembangan dukungan Wi-Fi Direct.

Baca juga https://naramakna.id/desain-iphone-17-pro-max-bocor/

Belum ada tanggal peluncuran resmi yang diumumkan untuk versi publik penuh, namun ketersediaannya di TestFlight mengindikasikan bahwa peluncuran resminya dapat diharapkan dalam waktu dekat, setelah fase pengujian beta selesai dan semua peningkatan yang direncanakan terealisasi.

Peluncuran Bitchat ini bertepatan dengan lonjakan penggunaan chatbot berbasis AI. Dikutip dari explodingtopics.com, jumlah pengguna chatbot aktif di seluruh dunia akan mencapai 1 miliar pada tahun 2025. Sementara itu, data Statcounter menunjukkan bahwa ChatGPT akan mendominasi pasar chatbot global dengan pangsa 79,8% pada Juni 2025.

Namun, perlu dicatat bahwa Bitchat tidak hadir sebagai pesaing chatbot seperti ChatGPT. Aplikasi ini berfungsi sebagai solusi untuk komunikasi privat yang tahan sensor dan bebas dari pengawasan pihak ketiga. Ini muncul sebagai angin segar bagi mereka yang mencari bentuk komunikasi yang aman dan mandiri, terutama saat kekhawatiran terhadap privasi digital terus meningkat. Bitchat menggarisbawahi pentingnya desentralisasi dalam komunikasi modern.

Ayo mampir juga ke https://apcoms.co.id/