Siapa yang tak kenal Bandung, kota berjuluk Paris Van Java?
Udara sejuknya tak hanya menyegarkan paru-paru, tapi juga menginspirasi ide dan kreativitas, terutama di ranah mode. Kini, Bandung telah bertransformasi menjadi episentrum fesyen Indonesia yang sesungguhnya. Jejaknya terbentang dari gang-gang sempit melahirkan fenomena distro di era 90-an.
Siapa sangka, geliat semangat anak muda kala itu, yang menolak arus mainstream, justru menabur benih industri mode bernilai fantastis. Distro-distro yang menjamur di Bandung bukan hanya ruang ekspresi, tetapi juga kawah candradimuka bagi talenta muda. Mereka tak hanya menjual pakaian, melainkan juga gaya hidup dan identitas.
Distro: Fondasi Industri Mode Kreatif Bandung
Data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung mencatat, pada awal tahun 2000-an, pertumbuhan distro mencapai angka ratusan. Ini menciptakan ekosistem bisnis unik yang kemudian melahirkan desainer-desainer lebih matang dengan visi lebih luas.
Kini, lanskap mode Bandung jauh lebih beragam. Butik desainer lokal bertebaran. Pusat perbelanjaan berlomba menawarkan koleksi dari brand Bandung, dan berbagai acara fashion berskala kecil hingga besar rutin digelar.
Kontribusi Fashion Terhadap Ekonomi Bandung
Sektor ini tak hanya menyerap tenaga kerja signifikan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bandung.
Meskipun data PDRB spesifik untuk sektor fashion belum dipisahkan secara eksplisit, kontribusi industri kreatif secara keseluruhan, menunjukkan tren positif berkelanjutan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, sektor industri kreatif telah menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penyumbang utama perekonomian kota.
Sebagai contoh, pada tahun 2023, sektor ekonomi kreatif di Jawa Barat, dengan Bandung sebagai intinya, berkontribusi sekitar 18,7% terhadap PDRB provinsi, angka yang terus meningkat setiap tahun.
Meskipun data sub-sektor fashion langsung masih dalam tahap penyempurnaan, diperkirakan fashion menyumbang porsi besar dari total output ekonomi kreatif, bahkan melebihi 30%, berdasarkan tingginya jumlah bisnis dan desainer fashion di Bandung.
Lebih dari sekadar tren dan estetika, fashion di Bandung adalah penggerak ekonomi, identitas budaya, dan cerminan semangat inovasi. Dari ide sederhana di benak anak muda hingga menjadi kekuatan industri yang diperhitungkan, Bandung telah membuktikan diri sebagai jantung mode Indonesia yang terus berdenyut dan menginspirasi.