Example 468x60
Teknologi

Indonesia Masuk 5 Besar Pengguna ChatGPT Global

×

Indonesia Masuk 5 Besar Pengguna ChatGPT Global

Sebarkan artikel ini
Chat GPT
Sumber: Paxels.com
banner 468x80

Banjirnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) kian nyata. ChatGPT kini mencatatkan 2,5 miliar permintaan (prompt) per hari secara global, menunjukkan lonjakan signifikan sejak Desember 2024 ketika ambang batasnya masih 1 miliar per hari.

Bukan hanya volume penggunaan global yang mencengangkan. Di Indonesia, adopsi teknologi ChatGPT juga tergolong tinggi. Berdasarkan data April 2025 dari GoodStats, Indonesia berada di urutan kelima pengguna terbesar secara global dengan kontribusi sekitar 3,59 % dari total kunjungan ChatGPT di dunia. Survei Snapcart di waktu yang sama menemukan bahwa 71 % responden Indonesia mengakui menggunakan ChatGPT, mengungguli Meta AI (52 %) dan CapCut (40 %).

Berpusat pada pengguna aktif mingguan, ChatGPT mencatat pertumbuhan dari 300 juta di Desember 2024 menjadi 400 juta pengguna aktif pada Februari 2025, menunjukkan adopsi yang cepat dan luas.

Persentase Penggunaan Chat GPT
Sumber: GoodStats | Persentase Penggunaan Chat GPT

Bagaimana Indonesia memanfaatkan ChatGPT?

Penggunaan ChatGPT di Indonesia bervariasi, mulai dari edukasi hingga pekerjaan. Para pengguna baik dari kalangan mahasiswa, profesional, hingga pelaku bisnis, memanfaatkan ChatGPT untuk brainstorming ide, menulis esai dan surat resmi, membuat kode sederhana, hingga menyusun presentasi dan analisa data. Banyak yang menyebut alat ini sangat membantu efisiensi kerja sehari-hari.

Di lingkungan akademis, banyak perguruan tinggi di Indonesia mulai mengintegrasikan AI, termasuk ChatGPT, dalam kurikulum. Salah satu contohnya adalah Telkom University yang mengadopsi model bahasa besar (LLM) untuk memperkaya pengajaran di jurusan Matematika, Bahasa Inggris, dan Sistem Komputer.

Baca juga: https://naramakna.id/kehadiran-ai-antara-penyeragaman-dan-daya-kritis/

Persepsi masyarakat terhadap AI di Indonesia cukup beragam. Survei menunjukkan tingkat optimisme tinggi di Indonesia, mencapai 78 % responden positif terhadap dampak AI dalam 3–5 tahun mendatang, lebih tinggi dari rata-rata global. Namun di sisi lain, pengguna di tingkat grassroots masih awam, dan regulasi AI dianggap masih tertinggal di banyak aspek, seperti undang-undang deepfake maupun hak cipta terkait generatif AI.

Startup AI Indonesia Bangkit Menjawab Tantangan

Seiring dengan meningkatnya konsumsi AI, ekosistem startup Indonesia turut bergairah. Saat ini, terdapat lebih dari 160 startup AI yang beroperasi di berbagai bidang, dari NLP, visi komputer, hingga automasi industri.

Beberapa di antaranya:

  • Kata.ai — pelopor NLP dan chatbot lokal untuk e-commerce, perbankan, dan pemerintahan.

  • Nodeflux — startup computer vision yang menyediakan sistem pengenalan wajah dan video analytics untuk keamanan dan kota pintar.

  • HashMicro — penyedia ERP yang mengintegrasikan AI lewat asisten bisnis bernama “Hashy”.

  • BETA UAS — pionir drone dan pemetaan berbasis AI untuk pertanian dan industri.

Dalam program NextDev Academy Telkomsel 2025, 10 startup digital berbasis AI juga mencuat, mulai dari KendAIi (AI pertanian), Molca (AR/VR & digital twin), hingga GoDentist (AI untuk layanan kesehatan gigi).

Menurut DailySocial, minat investor terhadap startup generatif AI di Indonesia meningkat tajam: 48% dari total pendanaan AI lokal pada 2025 dialokasikan untuk startup berbasis LLM dan NLP, naik drastis dari 8% tahun sebelumnya.

Example floating