Sekolah alam menawarkan alternatif sistem pendidikan yang menggabungkan kurikulum akademik dengan pendekatan pembelajaran berbasis alam dan pengalaman langsung. Sekolah-sekolah ini biasanya memanfaatkan lingkungan terbuka, seperti kebun, hutan, sungai, dan area pertanian. Konsep ini muncul sebagai tanggapan terhadap kekakuan sistem pendidikan konvensional, yang masyarakat anggap terlalu menekankan aspek kognitif semata.
Menurut Yayasan Sekolah Alam Indonesia (SAI), sekolah alam menggunakan tiga pendekatan utama, yaitu pembelajaran berbasis alam, pembangunan karakter, dan usaha. Metode ini terbukti efektif dalam membangun anak yang kritis, mandiri, dan peduli terhadap lingkungannya. dilansir dari data Kemendikbudristek (2022), lebih dari 200 sekolah alam saat ini beroperasi di seluruh Indonesia, terutama di Jawa, Sumatera, dan Bali.
Model Pembelajaran yang Kontekstual dan Menyenangkan
Siswa sekolah alam sebenarnya belajar langsung dari alam untuk menguasai matematika, sains, dan bahkan bahasa. Misalnya, mereka mempelajari biologi dengan melihat siklus tumbuhan atau dengan menggunakan alat ukur saat mengelola lahan tanam untuk belajar matematika. Pembelajaran di sekolah alam melibatkan perjalanan, eksperimen, dan pemecahan masalah dalam dunia nyata.
Studi yang Journal of Environmental Education (2023) terbitkan menemukan bahwa, dibandingkan dengan siswa sekolah konvensional, anak-anak yang bersekolah di program sekolah alam menunjukkan lebih banyak kepedulian dan empati terhadap lingkungan. Karena aktivitas fisik dan interaksi sosial yang lebih seimbang, tingkat stres dan kejenuhan belajar juga lebih rendah. Berikut hal-hal yang membedakan sekolah alam dengan sekolah biasa (konvensional):
- Pendekatan Belajar
- Kurikulum
- Lingkungan Fisik
- Evaluasi dan Penilaian
- Tujuan Pendidikan
Sekolah biasa cenderung mengikuti struktur formal yang telah mapan, sedangkan sekolah alam menawarkan alternatif yang lebih mendekatkan diri dengan dunia nyata dan lingkungan. Namun, semua kembali kepada kebutuhan anak dan tujuan pendidikan orang tua, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Baca juga: https://naramakna.id/masa-depan-pendidikan-dan-inovasi-belajar/
Sekolah Alam dan Peran dalam Pendidikan Berkelanjutan
Sekolah alam juga mendukung pengembangan karakter dan program yang berkelanjutan. Model ini mendorong generasi muda untuk menjadi agen perubahan yang peka terhadap masalah global namun berakar kuat pada lokalitas di tengah krisis iklim dan degradasi lingkungan.
Pendekatan sekolah alam memberikan harapan baru bagi masa depan pendidikan Indonesia yang lebih holistik, kontekstual, dan berkelanjutan karena tidak hanya mengajarkan anak-anak untuk cerdas secara akademik, tetapi juga membekali mereka untuk bersikap bijak terhadap alam dan manusia.
